NDVI (Normalized Difference Vegetation Index) dari satelit Sentinel-2 digunakan untuk menilai kesehatan dan tingkat kehijauan tanaman jagung. Indeks ini membantu petani mengidentifikasi area tanaman yang memerlukan perhatian lebih, mempermudah pengambilan keputusan untuk pemupukan dan irigasi, sehingga mendukung pertumbuhan yang optimal.
Kesehatan Jagung
Jagung: Tanaman Multifungsi dengan Potensi Besar
Spesies dan Varietas Jagung
Jagung termasuk dalam genus Zea dari famili Poaceae (rumput-rumputan). Meskipun hanya ada satu spesies jagung yang dibudidayakan (Zea mays), terdapat banyak subspesies dan varietas yang telah dikembangkan:
Zea mays var. indentata (jagung gigi kuda)
Zea mays var. indurata (jagung mutiara)
Zea mays var. saccharata (jagung manis)
Zea mays var. everta (jagung berondong)
Zea mays var. amylacea (jagung tepung)
Zea mays var. ceratina (jagung lilin)
Setiap varietas memiliki karakteristik dan kegunaan yang berbeda, mulai dari konsumsi langsung hingga pengolahan industri.
Siklus Hidup dan Fisiologi Jagung
Siklus hidup jagung dapat dibagi menjadi beberapa fase utama
Tanaman jagung umumnya membutuhkan 90-120 hari dari penanaman hingga panen, tergantung pada varietas dan kondisi lingkungan.
Jagung adalah tanaman C4, yang berarti memiliki efisiensi fotosintesis yang tinggi, terutama dalam kondisi suhu tinggi dan intensitas cahaya kuat. Karakteristik ini memungkinkan jagung untuk tumbuh dengan baik di daerah tropis dan subtropis.
Fase perkecambahan (VE)
Fase pertumbuhan vegetatif (V1-Vn)
Fase tasseling (VT)
Fase silking (R1)
Fase pengisian biji (R2-R5)
Fase kemasakan fisiologis (R6)
Kandungan Nutrisi Jagung
Jagung memiliki profil nutrisi yang kaya dan beragam.
Komposisi nutrisi ini dapat bervariasi tergantung pada varietas jagung dan kondisi pertumbuhan.
Karbohidrat
74-76%
Protein
9-11%
Lemak
3-5%
Serat
2-3%
Vitamin
A, B kompleks (terutama B1, B3, B5), C, E, K
Mineral
Fosfor, magnesium, mangan, seng, besi, tembaga
Antioksidan
Karotenoid (lutein, zeaxanthin), fenolik, dan flavonoid
Meningkatkan Produktivitas Jagung dengan Teknologi Penginderaan Jauh
NDMI (Normalized Difference Moisture Index) juga dari Sentinel-2 memungkinkan pengukuran tingkat kelembapan tanaman jagung. Dengan data ini, petani dapat mengatur irigasi secara tepat guna menghindari kekeringan. Hal ini tidak hanya menghemat air, tetapi juga meningkatkan ketahanan tanaman terhadap perubahan iklim.
Satelit Sentinel-5 menyediakan data mengenai emisi metana dari limbah jagung. Dengan informasi ini, petani dapat mengelola limbah lebih efektif, seperti mengolahnya menjadi pupuk organik. Praktik ini tidak hanya mengurangi dampak lingkungan, tetapi juga memperkaya tanah dan mendukung pertumbuhan jagung yang lebih subur